Haloo, Warei PKBI Lampung!!

Yukk kenalan dengan Remaja PKBI Lampung kak Meilan, sambil ngobrol mengenai “SGBV”.

Haloo Saya Tri Meilan Purwati remaja Sentra Kawula Muda Lampung (SKALA) dan saat ini sebagai mahasiswi UIN Raden Intan Lampung program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam semester III, alasan saya bergabung dengan SKALA pada awalnya adalah untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas diri dan juga memperluas relasi sebagai anak rantau, akan tetapi seiring berjalannya waktu dengan berbagai aktivitas SKALA yang concern dengan isu remaja membuat saya makin tertarik karena itu adalah hal yang begitu dekat dengan saya dan membuat saya lebih aware terhadap hak-hak yang harus didapatkan oleh setiap remaja.

Saat ini isu yang sedang banyak sekali terjadi yaitu SGBV atau kita sering menyebutnya kekerasan berbasis gender, mulai dari tindak kekerasan yang menyerang mental hingga seksual yang angkanya kian meningkat. Menurut saya hal tersebut haruslah segera kita atasi bersama, karena remaja hari ini adalah agent of change yang akan menentukan Indonesia di masa depan, dan SGBV juga merupakan permasalahan serius yang bisa merenggut masa depan dari anak itu sendiri dan merampas hak-haknya sebagai anak dan manusia.

Sebagai remaja tentunya kita harus menumbuhkan awareness baik pada diri sendiri dan remaja di sekitar kita agar kita bisa mencegah tindak kekerasan. Dan bersama SKALA dan PKBI upaya preventif yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan edukasi kepada para remaja dan lingkungan sekitarnya khususnya melalui instansi pendidikan dan mengupayakan ruang aman bagi remaja serta melakukan upaya penanganan terhadap korban SGBV.

SGBV merupakan permasalahan yang memiliki penyebab cukup kompleks karena siapapun bisa menjadi korban dan pelaku, sehingga dalam melalukan upaya preventif dan penanganan perlu adanya kolaborasi antara SKALA, PKBI, Pemerintah, Masyarakat, OKP, stakeholder sevisi serta tak lupa remaja itu sendiri agar apa yang kita upayakan bisa sampai ke berbagai sektor remaja sesuai dengan kebutuhan dan realita yang terjadi mulai dari lingkungan keluarganya, lingkungan tempat tinggal, dan pendidikannya. Dengan keterlibatan remaja dalam proses perencanaan program yang disatukan dalam wadah SKALA di setiap daerah yang kemudian dibekali dengan kapasitas menjadi upaya yang bisa kita lakukan agar program yang kita laksanakan bisa sustainable, monitoring dan evaluasi juga kita lakukan untuk memastikan apakah program tersebut berdampak pada remaja dan lingkungan sekitarnya.

Fase remaja adalah fase dimana remaja mengekplore berbagai hal untuk mencari jati dirinya, sehingga remaja butuh ruang yang aman tanpa kekerasan, lingkungan yang positif dan supportif, serta suasana yang menyenangkan sehingga hak-haknya sebagai remaja terpenuhi dan fase perkembangannya bisa berjalan secara optimal.

Untuk teman-teman remaja khususnya remaja Lampung, kita semua adalah agen of change yang punya kewajiban untuk turut serta mencegah tindak kekerasan. Kita semua berhak untuk hidup dengan aman dan meraih masa depan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Untuk itu ayo sama-sama kita ambil peran mulai dari menumbuhkan awareness terhadap diri sendiri, keluarga, teman terdekat, dan remaja lainnya saling merangkul untuk saling melindungi, kalau bukan kita siapa lagi dan kalau bukan sekarang kapan lagi.